Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena pulang terlalu malam,,,
...
Sang ibu,, dari mana saja kamu ana”sedikit keras melihat anak nya yg
baru pulang”,, jam 8 malem baru pulang tanpa telpon atau pun sms,, buat
apa kamu punya hp,,
Sang anak,,,, ahhhhhhh ibu, td abis jalan2 ke mall sama temen2,, ana nih dah besar dah bisa jaga diri sendiri,,
Sangibu,,, oo dah besar jd ngak perlu lg sama ibu ya,,,,
Sang anak diam lalu dia berkata,,
Sang anak ,,, ibu aku mau makan,,,
Sang ibu,,, ooo ibu kira kamu dah kenyang ,, dan sudah makan bersama temen2 mu,,
Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun.
Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali
tdk membawa uang dan perut nya yg merasa lapar,,, .krucuk krucuk
terdengar suara di perut nya,,,
Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakso dan ia mencium harumnya aroma masakan.
Ia ingin sekali memesan semangkuk bakso, tetapi ia tdk mempunyai uang.
Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata “Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakso?”
” Ya, tetapi, aku tdk membawa uang” jawab Ana dengan malu-malu
“Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu” jawab si pemilik kedai. “Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakso untukmu”.
Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakso.
Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.
“Ada apa nona?” Tanya si pemilik kedai.
“tidak apa-apa” aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.
“Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakso !, tetapi,…
ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan
mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah” sedikit mellow
“Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku
dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri” katanya kepada pemilik kedai
Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata
“Nona mengapa kau berpikir seperti itu?
Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakso dan kau begitu terharu.
Ibumu telah memasak nasi dan semua lauk pauk nya untukmu .. saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya”
Ana, terhenyak mendengar hal tsb. tanpa terasa air mata menetes di pipi nya,,,
“Mengapa aku tdk berpikir ttg hal tsb? Utk semangkuk bakso dr org yg baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun,
aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya. Dan itu juga kesalah ku,,,
Ana, segera menghabiskan bakso nya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya.
Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yg hrs diucapkan kpd ibunya.
Begitu sampai di ambang pintu rumah,
ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulut sang ibu adalah “Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, Dari mana saja kamu nak..”
ibu telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tdk memakannya sekarang”
Pada saat itu Ana tdk dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya. Maafkan aku ibu... sang ibu tersenyum melihat buah hati nya memeluk nya,, sang ibu,, mencium pipi sang buah hati nya itu,,,
semoga kisah sederhana ini menjadi renungan kita ya,,,
Selagi belum terlambat jangan buat beliau menangis.... Peluk beliau, sayangi beliau Jangan hanya berucap I love you ibu.. Tetapi juga tunjukan dengan sikap dan tingkah laku,,,,
2 komentar:
Good good good
sangat2 indah blogmu
.okeh okeh.. :D
Posting Komentar